Efek Samping Bila Kamu Terlalu Sering Mengonsumsi Teh

 



Kecuali kopi, teh jadi minuman yang diunggulkan oleh beberapa orang. Daun yang didapat dari tanaman Camellia sinensis ini telah diketahui semasa beratus-ratus tahun. Dimana pada jaman dulu, sebagian besar warga manfaatkan teh untuk penyembuhan tradisionil.


Bersamaan perkembangan tehnologi, penilitian sukses menunjukkan jika senyawa dalam daun teh memang mempunyai peranan dalam kurangi efek penyakit akut, seperti diabetes, masalah jantung, obesitas sampai kanker. Tetapi yang penting dicermati, rupanya konsumsi teh terlalu berlebih tidak disarankan.


Kecuali memperoleh faedah teh, konsumsi teh lebih dari 3-4 cangkir satu hari diketahui dapat memunculkan beberapa efek. Berikut deretan efek yang dapat berlangsung jika kamu minum teh sering!


Mengetahui Cara Bermain Judi Sabung Ayam Online Teh adalah minuman yang memiliki kandungan cafein. Nah, menurut riset, konsumsi cafein dapat berefek pada pengurangan produksi melatonin pada tubuh, walau sebenarnya melatonin benar-benar berperanan dalam menolong jadwal tidur.


Bila kamu sering konsumsi cafein, karena itu automatis kualitas tidur akan terusik. Menurut riset yang dilaksanakan oleh University of Queensland, Australia pada tahun 2018, diketemukan jika mengonsumsi 200 mg cafein, khususnya pada malam hari bisa berefek negatif pada jadwal tidur.


Bila kamu mulai merasai tanda-tanda itu, bagusnya sich mulai awasi mengonsumsi teh, kopi, atau makanan yang lain tinggi cafein ya!


Untuk kamu yang mempunyai kisah penyakit maag atau masalah lambung yang lain, bagusnya awasi konsumsi teh. Menurut studi yang diedarkan di Proceedings of the National Academy of Science, Amerika Serikat tahun 2017, diterangkan jika muatan cafein dalam teh bisa mengakibatkan peningkatan produksi asam lambung.


Disamping itu, cafein melemaskan aliran penghubung esofagus serta lambung, hingga dampaknya senyawa asam akan gampang naik ke kerongkongan. Situasi berikut yang selanjutnya menyebabkan hadirnya tanda-tanda mulas sampai maag.


Beberapa dari kamu kemungkinan memikir jika minum teh dapat jadi obat pilihan untuk kurangi tanda-tanda pusing atau sakit di kepala. Well, hal tersebut memang tidak salah sich! Tetapi terlalu berlebih konsumsi teh malah dapat memberi dampak sebaliknya.


Menurut riset yang dilaksanakan di University Medisch Centrum Utrecht, Belanda tahun 2002, diterangkan jika mengonsumsi 100 mg cafein /hari dapat menyebabkan tanda-tanda sakit di kepala. Sedang studi lain di National Institutes of Health, Amerika Serikat tahun 2018, mengatakan tanda-tanda sakit di kepala akut dapat ada jika mengonsumsi teh lebih dari 400 mg satu hari, atau seputar 6-12 cangkir.


Tetapi demikian, perlu dicatat jika dampak ini dapat berlainan pada tiap orang, tergantung pada tanggapan badannya.


Cukup banyak riset yang mengatakan jika cafein kurang berefek baik pada kehamilan. Diantaranya studi yang diedarkan di Aarhus Universty, Denmark, dimana diterangkan jika konsumsi teh terlalu berlebih saat hamil dapat tingkatkan efek kompleksitas, seperti bayi lahir prematur dan keguguran.


Buat meminimalkan dampak itu, American College of Obstricians and Gynaecologist mereferensikan supaya konsumsi cafein pada wanita hamil tidak melewati 200 mg /hari.


Efek paling akhir dari konsumsi teh terlalu berlebih yaitu dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Menurut riset yang dilaksanakan di Kansas State University, Manhattan, Amerika Serikat, mengatakan jika muatan tanin dalam teh bisa berefek pada penghalangan penyerapan zat besi pada tubuh. Studi menerangkan bila biasanya tanin condong berikatan dengan sumber zat besi yang dari makanan nabati.


Mengenai efek jika badan kekurangan zat besi, yaitu kamu beresiko alami anemia, badan gampang capek, turunkan ingatan, dan tingkatkan efek infeksi. Untuk hindari efek itu, konsumsi teh yang disarankan tidak lebih dari 3 cangkir satu hari.


Nah, demikian deretan efek yang dapat berlangsung jika kamu sering minum teh. Pada intinya teh dapat memberi faedah buat badan. Tetapi ingat, suatu hal yang terlalu berlebih itu tidak baik! Jadi makanlah seperlunya.


Postingan populer dari blog ini

Protests continued through the early summer but struggled to get traction. Most groups remained focused on internet activism.

Unlike various other participants of the government judiciary, the Supreme Court's 9 life-tenured justices possessed lengthy behaved without any binding principles code.

therapeutics that could harness the power of circadian rhythms